![]() |
|
Wednesday, January 05, 2005 KAGUM DIRI Kagum diri dapat diartikan suatu penyakit hati yang membuat seseorangmerasa bahagia dengan pujian dari orang lain dan merasa diri palingbaik melebihi orang lain. Faktor-faktor penyebab sikap kagum diri,diantaranya pujian yang diberikan kepada seseorang secara berlebihan dantanpa mengindahkan tata cara yang ditetapkan syariat Islam dalammemberikan pujian kepada seseorang. Pujian tersebut mempengaruhiorang yang dipuji. Dia akan merasa mempunyai kelebihan yang tidakdimiliki orang lain. Ini akan membuat orang yang dipuji merasa kagumpada diri sendiri. Tata cara atau etika memuji dalam syariat Islamada tiga yaitu tidak boleh berlebihan, ditujukan untuk hal-hal yangbenar dan tidak menimbulkan fitnah, yaitu membuat orang yang dipujimenjadi kagum pada dirinya sendiri. Apabila tata cara tersebutdapat dipenuhi, maka seseorang boleh memuji orang lain.Dari Abdurahman bin Abi Bakrah dari ayahnnya menceritakan bahwaada seseorang memuji orang lain dihadapan Rasulullah saw.Rasulullah saw lalu bersabda, "Celaka engkau! Engkau memotongleher saudaramu." Rasulullah saw mengulangi beberapa kaliperkataan tersebut. Kemudian Rasulullah saw bersabda,"Apabila engkau terpaksa harus memuji seseorang, hendaknya engkauberkata, 'Sepanjang yang aku ketahui tentang dia-dan Allah jugamengetahui tentang dia dan saya tidak dapat menyembunyikan diadihadapan Allah-dia begini dan begitu.'" (HR Bukhari dan Muslim) *** Faktor lainnya yang menyebabkan seseorang kagum diri yaituorang yang kagum diri hanya memperhatikan nikmat yang didapatinyatanpa memperhatikan Zat yang memberikannya. Ia merasa nikmattersebut didapatnya karena kepandaiannya, bukan karena pemberianAllah swt, seperti anggapan Qarun. Allah swt menceritakanperkataan Qarun mengenai harta yang dimilikinya dalam Al Qur'an,"Qarun berkata, 'Sesungguhnnya aku diberi harta itu hanyakarena ilmu yang ada padaku.'" (QS al-Qashash: 78)Orang yang kagum diri lupa atau pura-pura lupa bahwa segalakenikmatan yang diperolehnya semuanya hanya berasal dari Allah swt.Allah swt berfirman: Dan apa saja yang ada di langit dan di bumi,maka itu dari Allah (datangnya). (QS an-Nahl: 53)Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidakmengetahui sesuatu pun. Lalu Dia memberi kamu pendengaran,penglihatan dan hati agar kamu bersyukur. (QS an-Nahl: 78)Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah penciptaselain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit danbumi? Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, makamengapa kamu berpaling (dari-Nya). (QS Fathir: 3) *** Lalai atau tidak memahami hakikat diri dapat menyebabkan seseorangmenjadi kagum diri. Seseorang yang kagum diri, tidak sadar akanhakikat dirinya, bahwa dirinya berasal dari air yang hina yangkeluar dari tempat keluarnya air kencing, selalu berada di dalamkekurangan sepanjang hidupnya dan akan kembali ke dalam tanahmenjadi bangkai. Selain tidak memahami hakikat dirinya, seseorangjuga dapat menjadi kagum diri karena dia selalu mendapatkanpenghormatan yang berlebihan dari masyarakat, yang bertentangandengan ajaran Islam. Misalnya, orang-orang berdiri cukup lamauntuk menghormatinya, mencium tangan, menundukkan kepala merekasampai berlebihan, berjalan dibelakangnya dan penghormatan yangberlebihan lainnya. Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapamengharapkan agar orang berdiri (di waktu dia datang), makabersiap-siaplah untuk mengambil tempat di neraka." (HR Abu Daud)Suatu ketika Rasulullah saw mendatangi para sahabatnya. Saat itupara sahabat sedang bersandar pada tongkat. Ketika melihat yangdatang adalah Rasulullah saw, mereka segera berdiri tegak denganmaksud untuk menghormatinya, maka Rasulullah saw yang melihat haltersebut bersabda, "Janganlah kalian berdiri seperti yang dilakukanbangsa lain dalam menghormati satu sama lainnya." (HR Abu Daud) *** Seseorang yang mendapatkan ketaatan yang berlebihan dari orang lain,yang lepas dari ketentuan-ketentuan Allah swt. Apapun kehendaknyaselalu dipenuhi, baik kehendak tersebut baik atau buruk. Ini padaakhirnnya dapat menjadikan seseorang kagum diri. Rasulullah sawbersabda, "Wajib atas orang Muslim untuk taat (kepada pemimpinnya),suka atau tidak suka, kecuali jika ia diperintahkan untuk berbuatmaksiat kepada Allah. Apabila seorang pemimpin memerintahkannyamelakukan maksiat, maka dia tidak boleh mematuhinya." (HR Muslim)
MuSaFiR_0102.. 5:22 AM.
*www.darulfuqaha.com |
MUTIARA HADIS.. Kelebihan Solat Dhuha : MA ROKYUUKOM?? ARTIKEL TERBARU
ARCHIVES...
|
|