Wednesday, January 05, 2005 KAGUM DIRI
Kagum diri dapat berakibat buruk, diantara dampak buruk tersebut adalah terjerumus ke dalam sikap ghurur (terperdaya) dan takabur. Sikap ghurur yaitu sikap meremehkan orang sedangkan takabur adalah sikap seseorang yang merasa dirinya lebih tinggi daripada orang lain dan tidak mahu menghormati orang lain. Dampak buruk dari kagum diri selain bersikap ghurur dan takabur yaitu tidak mendapatkan taufik dari Allah swt. Dia tidak mendapatkan taufik dari Allah swt karena ketentuan Allah swt bahwa orang yang mendapatkan taufik adalah orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah swt dan tidak memberikan bagian sedikitpun kepada setan di dalam hatinya. Dampak buruk lainnya yaitu orang yang kagum diri akan dibenci orang lain. Orang yang kagum diri akan dibenci Allah swt. Orang yang dibenci Allah akan dibenci penduduk langit dan bumi. *** Seseorang yang terkena penyakit kagum diri dapat dilihat dari beberapa tanda yaitu selalu memuji diri. Orang tersebut selalu memuji dan mengagungkan diri sendiri. Pada saat yang sama, ia melupakan atau pura-pura lupa terhadap firman Allah swt, "Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah (Allah) yang paling mengetahui tentang orang yang bertaqwa." (QS an-Najm: 32) Orang yang kagum diri tidak mau menerima nasihat dari orang lain, bahkan membencinya dan merasa senang jika mengetahui aib orang lain. *** Seorang Muslim yang terkena penyakit kagum diri harus segera bertobat dan berusaha untuk menyembukan dirinya dari penyakit hati tersebut. Cara-cara yang dapat dilakukan agar tidak terkena penyakit kagum diri, diantaranya yaitu selalu ingat hakikat diri. Orang yang kagum pada diri sendiri harus sadar bahwa nyawa merupakan anugerah Allah swt. Jika nyawa tersebut meninggalkan badannya, maka badan tersebut tidak ada harganya sama sekali. Dia harus sadar bahwa tubuhnya dibuat dari tanah yang diinjak-injak oleh manusia dan binatang, kemudian dari air mani yang hina dan akhirnya kembali lagi menjadi tanah. Masa antara awal penciptaan dan kembali menjadi tanah tersebut, setiap manusia selalu membawa kotoran di perutnya, yang jika tidak dikeluarkan dapat berakibat orang tersebut merasa sakit. Kesadaran diri ini, insya Allah akan membantu seseorang menghilangkan penyakit kagum pada diri sendiri. Sebagian ulama salaf jika merasa kagum diri akan bertanya kepada dirinya sendiri, "Apakah engkau tahu siapa saya?" Lalu dijawabnya sendiri, "Ya, saya tahu siapa engkau. Engkau hanyalah setetes air mani yang akan menjadi bangkai. Sedangkan sekarang engkau berada di antara keduanya sambil membawa kotoran di dalam perutmu." *** Orang yang kagum diri harus sadar hakikat dunia dan akhirat. Orang yang kagum diri selalu sadar bahwa dunia tempat menanam (beramal) untuk kebahagiaan hidup di akhirat. Dia harus sadar bahwa sekalipun umurnya panjang, dia tetap akan mati dan harta yang dimilikinya selama hidup di dunia tidak akan dibawanya. Satu-satunya 'harta' yang dibawanya adalah amal yang dia dapatkan selama hidup di dunia. Kesadaran semacam ini akan mendorong seseorang untuk terhindar dari penyakit kagum diri. Orang yang kagum diri harus selalu ingat pada nikmat Allah swt yang diberikan kepada manusia yang besar dann mencakup segala kehidupan manusia. Allah swt berfirman, "Dan jika kamu mau menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menghitungnya (karena sangat banyaknya)." (QS Ibrahim: 34) Kesedaran ini akan mendorong seseorang merasa lemah dan merasa butuh kepada Allah swt. Mereka yang terkena penyakit kagum diri hendaknya selalu mengingat kematian. wassalam. dipetik dari: islamworld.go.to
MuSaFiR_0102.. 5:39 AM.
*www.darulfuqaha.com |
MUTIARA HADIS.. Kelebihan Solat Dhuha : MA ROKYUUKOM?? ARTIKEL TERBARU
ARCHIVES...
|
|